Minggu, 02 Juli 2017

tugas resume pendidikan





Pedagogi dan Andragogi
Lingkup Aplikasi dan Isu-isu Andragogi
1.      Lingkup Aplikasi
Andragogi berlaku bagi segala bentuk pembelajaran orang dewasa dan telah digunakan secara luas dalam rancangan program pelatihan organisasi, khususnya untuk domain keterampilan lunak (soft skill), seperti pengembangan manajemen. Aplikasi andragogi berlaku di ruang-ruang kursus, pelatihan, pembekalan, pembimbingan khusus, bimbingan professional, pemberantasan buta aksara, keaksaraan fungsional, dan lain-lain. Knowles (1984) memberikan contoh penerapan prinsip-prinsip andragogi dengan desain pelatihan seperti berikut ini.
a.       Ada kebutuhan untuk menjelaskan mengapa hal-hal tertentu yang diajarkan, misalnya, perintah tertentu, fungsi, operasi, dll.
b.      Pengajaran harus berorientasi pada tugas yang bermakna, bukan menghafal.
c.       Pengajaran harus mempertimbangkan berbagai latar belakang yang berbeda dari peserta didik, bahan belajar dan kegiatan harus memungkinkan berbagai tingkat atau jenis pengalaman sebelumnya.
d.      Karena orang dewasa cenderung mandiri, pengajaran harus memungkinkan pembelajar menemukan hal-hal untuk diri mereka sendiri, memberikan bimbingan dan bantuan ketika ada kesalahan yang dibuat.
Asumsi-asumsi Knowles bagi pembelajaran orang dewasa:
a.       Kebutuhan untuk tahu.
b.      Konsep diri.
c.       Peran pengalaman belajar.
d.      Kesiapan untuk belajar.
e.       Orientasi belajar.
Lima Isu
Model andragogis menegaskan lima isu akan dipertimbangkan dan dibahas dalam pembelajaran formal. Lima isu itu adalah:
1.      Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk tahu mengapa ada sesuatu yang penting untuk dipelajari.
2.      Menunjukkan kepada peserta didik bagaimana mengarahkan diri mereka sendiri melalui informasi yang tersedia.
3.      Topik kegiatan belajar terkait pengalaman peserta didik.
4.      Manusia tidak akan belajar sampai mereka siap dan termotivasi untuk belajar.
5.      Diperlukan upaya membantu mereka mengatasi hambatan, perilaku, dan keyakinan tentang belajar.
2.      Pergeseran Konsepsi
                  Di era informasi ini implikasi pergeseran konsepsi pembelajaran berpusat pada guru ke berpusat pada siswa merupakan fenomena pendidikan yang mengejutkan. Kata “berpusat’ dalam kerangka “berpusat pada guru” atau “berpusat pada guru” atau “berpusat pada siswa” mestinya dipahami sebagai mana yang dominan pada situasi bagaimana dan untuk tujuan apa.

3.      Antonim Pendagogi
Andragogi adalah antonim atau kata yang berlawanan makna dengan pedagogi. Andragogi adalah teori yang menjelaskan metode spesifik yang harus digunakan dalam pendidikan orang dewasa.
Perbedaan antara Pedagogi dan Andragogi
Andragogi
Pedagogi
Pembelajar disebut “peserta didik” atau “warga belajar”.
Pembelajar disebut “siswa” atau “anak didik”.
Gaya belajar independen.
Gaya belajar dependen.
Tujuan fleksibel.
Tujuan ditentukan sebelumnya.
Diasumsikan bahwa peserta didik memiliki pengalaman untuk berkontribusi.
Diasumsikan bahwa siswa tidak berpengalaman dan/atau kurang informasi.
Menggunakan metode pelatihan aktif.
Metode pelatihan pasif, seperti metode kuliah/ceramah.
Pembelajar memengaruhi waktu dan kecepatan.
Guru mengontrol waktu dan kecepatan.
Keterlibatan atau kontribusi peserta sangat penting.
Peserta berkontribusi sedikit pengalaman.
Belajar terpusat pada masalah kehidupan nyata.
Belajar terpusat pada isi atau pengetahuan teoritis.
Peserta dianggap sebagai sumber daya utama untuk ide-ide dan contoh.
Guru sebagai sumber utama yang memberikan ide-ide dan contoh.
                                   
                                    Malcom S. Knowles secara lebih rinci menyajikan asumsi dan proses pedagogi untuk dibedakan dengan andragogi. Asumsi dan proses dimaksud disajikan berikut ini.

Asumsi Pedagogi
Asumsi Andragogi
1.      Konsep diri
Ketergantungan.
Peningkatan arah-diri atau kemandirian.
2.     Pengalaman
Berharga kecil
Pelajar merupakan sumber daya yang kaya untuk belajar.
3.      Kesiapan
Tugas perkembangan: tekanan sosial.
Tugas perkembangan: peran sosial.
4.      Perspektif waktu
Aplikasi ditunda.
Kecepatan aplikasi.
5.      Orientasi untuk belajar
Berpusat pada substansi mata pelajaran.
Berpusat pada masalah.
6.      Iklim belajar
Berorientasi otoritas, resmi, dan kompetitif.
Mutualitas/pemberian pertolongan, rasa hormat, kolaborasi, dan informal.
7.     Perencanaan
Oleh guru.
Reksa (mutual) diagnosis diri.
8.     Perumusan tujuan
Oleh guru.
Reksa negosiasi.
9.      Desain
Logika materi pelajaran, unit konten.
Diurutkan dalam hal kesiapan unit masalah.
10.  Kegiatan
Teknik pelayanan.
Teknik pengalaman (penyelidikan).
11.  Evaluasi
Oleh guru.
Reksa diagnosis kebutuhan dan reksa program pengukuran.

Tugas resume pendidikan

Hallo...

PELAJAR YANG TIDAK BIASA
Pengertian Pelajar yang tidak biasa adalah anak-anak yang memiliki gangguan atau ketidakmampuan dan anak-anak yang tergolong berbakat. Ketidakmampuan dan gangguan ( disorder ) dikelompokkan sebagai berikut : gangguan organ indra ( sensory ), gangguan fisik, retardasi mental, gangguan bicara dan bahasa, gangguan belajar ( learning disorder ), attention deficit hyperactivity disorder, dan gangguan emosional dan perilaku.

GANGGUAN INDRA Gangguan indra mencakup gangguan atau kerusakan penglihatan dan pendengaran, diantaranya :
1. Gangguan Penglihatan Salah satu tugas penting untuk mengajar anak yang menderita gangguan penglihatan ini adalah menentukan modalitas agar murid dapat belajar dengan baik. Terdapat murid-murid yang mengalami problem penglihatan (visual) yang masih belum diperbaiki dan beberapa diantaranya menderita gangguan visual serius dan dikategorikan rusak penglihatannya, yang lebih dikenal dengan low vision dan murid buta.Anak low vision dapat membaca buku dengan huruf besar-besar atau dengan bantuan kaca pembesar.Anak yang “buta secara edukasional” tidak bisa menggunakan penglihatan mereka untuk belajar dan harus menggunakan pendengaran dan sentuhan untuk belajar.Banyak anak buta memiliki kecerdasan normal dan berprestasi secara akademik apabila diberi dukungan dan bantuan belajar yang tepat. Salah satu tugas penting untuk mengajar anak yang menderita gangguan atau kerusakan penglihatan ini adalah menentukan modalitas (seperti sentuhan atau pendengaran) untuk membantu anak belajar dengan baik (Bowe,2000). Salah satu persoalan dalam pendidikan murid yang buta adalah rendahnya penggunaan huruf braille dan sedikitnya guru yang menguasai huruf braille dengan baik (Hallahan & Kauffman, 2003).
2. Gangguan Pendengaran Gangguan pendengaran dapat menyulitkan proses belajar anak. Anak yang tuli sejak lahir atau menderita tuli saat masih anak-anak biasanya lemah dalam kemampuan bicara dan bahasanya. Beberapa kemajuan medis dan teknologi, seperti yang disebutkan disini, juga telah meningkatkan kemampuan belajar anak yang menderita masalah pendengaran antara lain: Pemasangan Cochlear Menempatkan semacam alat di telinga. Namun ini bukan prosedur yang permanen. Sistem hearing aids dan amplifikasi Perangkat telekomunikasi dan radiomail GANGGUAN FISIK a. Gangguan ortopedik Biasanya berupa keterbatasan gerak atau kurang mampu mengontrol gerak karena masalah di otot, tulang, atau sendi. Tingkat gangguan bervariasi. Bisa disebabkan oleh problem prenatal, atau penyakit dan kecelakaan saat anak-anak. b. Cerebral palsy Merupakan gangguan yang berupa lemahnya koordinasi otot, tubuh sangat lemah dan bicaranya tidak jelas.Penyebab umum dari cerebral palsy adalah kekurangan oksigen saat kelahiran.Banyak anak yang menderita cerebral palsy bicaranya tidak jelas. Untuk anak seperti ini, synthesizer suara dan ucapan, papan komunikasi serta peralatan talking notes dan page turners dapat meningkatkan kemampuan komunikasi mereka. c. Gangguan kejang-kejang Jenis yang paling kerap dijumpai adalah epilepsi yaitu gangguan saraf yang biasanya ditandai dengan serangan terhadap sensorimotor atau kejang-kejang.Anak yang mengalami epilepsi biasanya dirawat dengan obat anti kejang yang biasanya efektif dalam mengurangi gejala tapi tidak menghilangkan penyakitnya. Retardasi Mental Ciri utama retardasi mental adalah lemahnya fungsi intelektual (Zigler, 2002). Selain intelegensinya rendah, anak dengan retardasi mental juga sulit menyesuaikan diri dan susah berkembang. Keterampilan adaptif antara lain adalah keahlian memerhatikan dan merawat diri sendiri dan mengemban tanggung jawab sosial. Retardasi mental adalah kondisi sebelum usia 18 tahun yang ditandai dengan rendahnya kecerdasan (biasanya nilai IQ-nya dibawah 70) dan sulit beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari.IQ rendah dan kemampuan beradaptasi yang rendah biasanya tampak sejak kanak-kanak, dan tidak tampak pada periode normal, dan keadaan retardasi ini bukan disebabkan oleh kecelakaan atau penyakit atau cedera otak. Retardasi mental diklasifikasikan menjadi retardasi ringan, moderat, berat dan parah.Individu dengan retardasi mental ringan masih banyak yang bisa bekerja dan mencari nafkah sendiri dengan dukungan pengawasan atau dukungan kelompok. Individu dengan retardasi mental berat membutuhkan lebih banyak dukungan, kemungkinan besar individu ini juga menunjukkan tanda-tanda komplikasi neurologis, seperti cerebral palsy, epilepsi, gangguan pendengaran, gangguan penglihatan atau cacat bawaan metabolis lainnya yang mempengaruhi sistem saraf pusat (Terman, dkk., 1996). a. Retardasi mental disebabkan oleh faktor genetik dan kerusakan otak (Dykens, Hodapp, & Finucane, 2000). Dari faktor genetik, bentuk yang paling umum dari retardasi mental adalah down syndrome (Sindrom Down) yang ditransmisikan (diwariskan) secara genetik. Anak dengan sindrom down ini punya kromosom lebih (kromosom 47). Dengan intervensi dini dan dukungan ekstensif dari keluarga anak dan dari kalangan profesional, banyak anak dengan sindrom down bisa tumbuh menjadi orang dewasa yang mandiri (Boyles & Contadino, 1997). Anak penderita sindrom down bisa termasuk dalam kategori retardasi ringan sampai berat (Terman, dkk., 1996). b. Selain sindrom down, ada tipe kedua dari retardasi mental yang diwariskan secara genetic yaitu Fragile X Syndrome. Sindrom ini diwariskan melalui kromosom X yang tidak normal, yang menyebabkan retardasi mental ringan sampai berat. Kerusakan otak dapat diakibatkan oleh bermacam-macam infeksi atau karena faktor lingkungan luar (DAS, 2000). c. Faktor lingkungan dari luar yang dapat menyebabkan retardasi mental antara lain adalah benturan di kepala, malnutrisi, keracunan, luka saat kelahiran atau karena ibu hamil kecanduan alcohol. Fetal Alcohol Syndrome (FAS) adalah serangkaian ketidaknormalan, termasuk retardasi mental dan ketidaknormalan wajah yang muncul dalam diri anak dari ibu yang kecanduan minuman beralkohol pada waktu hamil. Gangguan Bicara dan Bahasa Gangguan bicara dan bahasa antara lain masalah dalam berbicara (seperti gangguan artikulasi, gangguan suara dan gangguan kefasihan bicara), dan problem bahasa (seperti kesulitan menerima informasi dan mengekspresikan bahasa). Gangguan artikulasi Gangguan artikulasi adalah problem dalam pengucapan suara secara benar.Anak penderita problem artikulasi mungkin sulit berkomunikasi dengan teman atau guru dan merasa malu.Akibatnya, anak enggan bertanya, tidak mau berdiskusi atau berkomunikasi dengan temannya.Problem artikulasi umumnya bisa diperbaiki dengan terapi bicara. Gangguan suara Gangguan suara tampak dalam ucapan yang tidak jelas, keras, terlalu kencang, terlalu tinggi, atau terlalu rendah. Gangguan kefasihan Gangguan kefasihan atau kelancaran bicara biasanya dinamakan “gagap”.Kondisi ini terjadi ketika ucapan anak terbata-bata, jeda panjang atau berulang-ulang. Gangguan bahasa Gangguan bahasa adalah kerusakan signifikan dalam bahasa reseptif atau bahasa ekspresif anak.Gangguan bahasa dapat menyebabkan problem belajar serius (Bernstein & Tigerman-Farber, 2002). Gangguan / Ketidakmampuan Belajar Berdasarkan definisinya, anak yang menderita gangguan belajar : 1. Punya kecerdasan normal atau di atas normal; 2. Kesulitan dalam setidaknya satu mata pelajaran bahkan lebih; 3. Tidak memiliki problem atau gangguan lain seperti retardasi mental, yang menyebabkan kesulitan itu. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Attention Deficit Hyperactivity Disorderatau ADHD adalah bentuk ketidakmampuan anak yang ciri-cirinya antara lain: a. Kurang perhatian; Anak yang kurang perhatian (inattentive) sulit berkonsentrasi pada satu hal dan mungkin cepat bosan mengerjakan tugas. b. Hiperaktif; Anak hiperaktif menunjukkan level aktifitas fisik yang tinggi, hampir selalu bergerak. c. Impulsif. Anak impuls

Tugas resume pendidikam

Haii readers!!

Bimbingan dan Konseling Sekolah Pengertian Bimbingan dan Konseling Bimbingan merupakan suatu upaya pemberian bantuan kepada peserta didik dalam mencapai perkembangan yang optimal yaitu perkembangan yang sesuai dengan potensi dan sistem nilai tentang kehidupan yang baik dan benar. Konseling merupakan layanan utama bimbingan dalam upaya membantu individu agar mampu mengembangkan diri dan mengatasi masalah melalui hubungan tatap muka atau melalui media, baik secara perorangan maupun kelompok.

Ragam bimbingan menurut masalah Bimbingan Akademik Diarahkan untuk membantu individu dalam menghadapi dan memecahkan masalah akademik:
 · Pengenalan kurikulum
 · Pemilihan jurusan
 · Cara belajar
 · Penyelesaian tugas dan latihan
 · Pencarian dan penggunaan sumber belajar Bimbingan Sosial Pribadi Membantu siswa memecahkan masalah sosial pribadiL
 · Hubungan sesama teman
 · Hubungan dengan guru dan staf
 · Pemahaman sifat
 · Penyesuaian dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat
 · Penyelesaian konflik Bimbingan Karir Membantu individu dalam perencanaan, pengembangan, dan pemecahan masalah karir:
 · Pemahaman terhadap jabatan, tugas kerja
 · Pemahaman kondisi dan kemampuan diri ·
Penyesuaian, membantu siswa menyesuaikan diri dengan program pendidikan. Prinsip – prinsip Bimbingan · Bimbingan diperuntukkan bagi semua individu baik bermasalah maupun tidak. · Bimbingan bersifat individualisasi yang memandang setiap individu itu unik. · Bimbingan menekankan hal yang positif yang membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri. · Bimbingan merupakan usaha bersama di mana konselor, guru-guru dan kepala sekolah saling bekerja sama. · Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan. · Bimbingan berlangsung dalam berbagai setting (adegan) kehidupan di mana bimbingan tidak hanya dapat berlangsung di sekolah. Jenis Layanan Bimbingan · Penyajian informasi yang menyajikan informasi mengenai berbagai aspek kehidupan yang diperlukan individu.

Orientasi/Orientation (cara belajar, pergaulan., Artikulasi/Articulation – khusus untuk calon siswa0, dll. · Konseling merupakan layanan terpenting dalam program bimbingan yang memfasilitasi individu memperoleh bantuan pribadi secara langsung. · Penempatan (Placement) dan tindak lanjut (Follow-up – khusus untuk alumni): pilihan kegiatan ekstrakurikuler, pilihan program studi, pilihan sekolah lanjutan, tindak lanjut, dll. · Konsultasi · Penilaian dan penelitian Asas Bimbingan dan Konseling · Rahasia, · Sukarela, · Terbuka, · Kegiatan, · Mandiri, · Kini, · Dinamis, · Terpadu, · Harmonis, · Ahli, · Ahli tangani kasus, · Tut wuri handayani (mengayomi). Pendekatan Bimbingan · Pendekatan krisis · Pedekatan Remedial · Pendekatan Preventif · Pendekatan Perkembangan Kualitas Pribadi Konselor · Karakteristik kualitas pribadi konselor: · Pemahaman diri, · Kompeten, · Kesehatan psikologis, · Dapat dipercaya, · Jujur, · Kekuatan, · Bersikap hangat, · Active responsiveness, · Sabar, · Kepekaan.